MENTORING FOR FRESHY AND GREENY CAMPUS
PURWOKERTO, GamaisNews—Bertempat di Ruang G
Gedung Teknologi Pertanian, Minggu (30/09/2013), Keluarga Mahasiswa Islam
(Gamais) mengadakan acara Grand Opening Mentoring tingkat fakultas. Meski acara
yang sama di tingkat universitas juga telah dilaksanakan beberapa waktu yang
lalu, namun hal ini tidak menyebabkan surutnya semangat para peserta -mahasiswa
baru- untuk ikut menjadi bagian dalam acara ini. Terbukti, sebanyak 200-an
mahasiswa baru ikut meramaikan acara ini. Tidak berhenti sampai di sini,
antusiasme mereka pun ikut meramaikan semarak berlangsungnya acara ini. Ketika
ditanya mengenai apa motivasi mereka ikut acara ini, jawaban mereka pun
beragam. Salah satu di antaranya adalah agar dapat menjadi lebih baik lagi.
Sebuah jawaban yang sangat umum memang, tapi cukup mewakili dari apa yang
menjadi salah satu tujuan pengadaaan program mentoring.

Tema yang diangkat dalam acara ini adalah Mentoring for Freshy and Greeny Campus. Dilihat dari temanya, sangat menggambarkan betapa memang mentoring menjadi salah satu program yang bertujuan untuk dapat lebih mem-fresh-kan dan meng-green-kan kampus pertanian melalui pembinaan keagamaan sehingga tercipta generasi-generasi pemuda muslim-muslimah yang berakhlak karimah dengan pemahaman keislaman yang sempurna menyempurnakan potensi-potensi akademik yang dimilikinya.
Bertindak sebagai pemateri
dalam acara ini adalah Ali Fuadi
(Agroteknologi 2009), akrab disapa Akh Ali. Mengawali penyampaian materinya,
Akh Ali mengatakan bahwa mentoring bukanlah segalanya tapi segalanya dapat
berawal dari mentoring. Mentoring merupakan proses, dimana individu-individu di
dalamnya akan sama-sama berproses menuju peningkatan pemahaman keislaman dan
pengamalannya. Mentoring merupakan sarana menemukan potensi diri. Jika
diibaratkan ada sebuah fosil berharga yang terpendam di dalam tanah, maka
mentoring merupakan tetesan-tetesan air yang berulang-ulang dan perlahan
menetesi tanah itu hingga akhirnya fosil pun nampak. Mentoring itu tumbuh
bersama dan saling menjaga. Mentoring merupakan salah satu penerapan dari
ukhuwah Islamiyah, yang di dalamnya terdapat adanya unsur saling mengingatkan
di dalam kebaikan. Mentoring bukanlah sarana bagi pembentukan kesholehan
pribadi (sholeh yang egois), melainkan bersama-sama berproses menuju kesholehan
bersama dengan saling menjaga di dalam ketaatan kepada-Nya. Mentoring itu
investasi, yang keuntungannya tidak hanya diperoleh di dunia tapi juga di
akhirat. Melalui mentoring juga, individu-individu yang terlibat di dalamnya akan
lama-lama terpengaruh untuk cenderung kepada kebaikan sehingga tanpa sadar
mereka pun melakukan proses-proses kebaikan.

Di tengah-tengah penyampaian materinya, Akh Ali menyampaikan pesan yang didapatkannya dari Ustadz Yusuf Mansur, yaitu jika dalam kesusahan, infaqkanlah dengan uang yang kamu miliki dan berdoalah pasti Allah membalasnya. Terlarut dalam pembahasan mengenai hal ini, tampaknya para peserta sudah mulai tertarik untuk bersegera melaksanakan pesan dari UstadzYusuf Mansur tersebut dengan berinfak. Panitia pun menyebarkan kotak infak kepada para peserta. Dan Alhamdulillah.....dana infak yang terkumpul melalui acara ini sebesar Rp1.591.000,-, semoga Allah membalas kebaikan kita semua. Dana yang terkumpul ini nantinya akan digabung dengan dana syiar sosial Gamais dalam kegiatan “Gamais Care Berkurban” yang akan dilaksanakan pada saat perayaan Idul Adha 1434 H di desa binaan Gamais Desa Banteran.
Acara Grand Opening
Mentoring ini berlangsung kurang lebih 3 jam. Acara berakhir dengan pembagian
kelompok mentoring serta perkenalan peserta mentoring dengan para tentor dan
asisten tentornya.
Sebagai informasi, Gamais
masih menerima donasi untuk berkurban. Bagi Anda yang bersedia memberikan
donasi, dapat menghubungi Gamais. Semoga Allah membalas kebaikan kita semua. (RD)
Gamais bersinar bersama
Allahu akbar!!!!!
Posting Komentar