Home » » Kader Gamais Raih Juara Tiga di Ajang Indigenus UKMI 2013

Kader Gamais Raih Juara Tiga di Ajang Indigenus UKMI 2013

Written By Unknown on Minggu, 27 Oktober 2013 | 17.22

PURWOKERTO, GamaisNews–Kabar membanggakan ini datang dari perhelatan di ajang Essay Indigenus UKMI (Inovasi dan Kreasi Generasi Muslim Unit Kegiatan Mahasiswa Islam). Indigenus UKMI ini merupakan rangkaian acara yang puncaknya diadakan di Auditorium Fakultas Pertanian, Minggu (20/10/2013) pada acara Simposium Nasional. Acara ini adalah program kerja tahunan Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Fakultas Biologi Unsoed.

Dilansir dari indigenusukmi.blogspot.com, ajang bertaraf nasional ini bertujuan mengembangkan kreatifitas dan menggali potensi generasi muslim khususnya pemuda dan pemudi muslim untuk menciptakan sebuah inovasi baru yang dapat mengubah masa depan bangsa dan negara melalui sebuah tulisan. Sebagai ajang lomba nasional tentang keislaman, Indigenus UKMI hadir untuk menggerakkan partisipasi generasi pemuda muslim untuk menuangkan ide-ide kreatif dan inovatif guna menunjukkan eksistensi pemuda muslim di tengah era globalisasi ini.

Pada tahun ini, Indigenus UKMI mengangkat tema “Mimpiku untuk Indonesiaku” dengan beberapa pilihan subtema, yaitu bidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan kesehatan. Mengambil subtema bidang teknologi dengan judul “Modernisasi Pertanian Indonesia Guna Menciptakan Negara yang Mandiri Pangan”, berhasil menghantarkan kader Gamais, Heri Nurdiansyah, raih juara tiga di ajang ini. Kepala Departemen Khusus Teknologi Pertanian Gamais 2013 yang akrab dipanggil Heri ini merupakan salah satu dari 26 peserta –mahasiswa dan siswa SMA/sederajat se-Indonesia— yang  ikut berpartisipasi dalam ajang ini.
        
Berawal dari Iseng

Iseng yang tak asal iseng, mungkin tepat untuk menggambarkan prestasi yang diraih Heri. Sebagaimana pernyataannya ketika diwawancarai penulis bahwa mulanya penulisan essay itu hanya sekedar iseng, hanya perlu waktu 2 jam. Dalam waktu 2 jam itulah ia berhasil menulis gambaran kasar isi essay. Merasa kurang puas dengan hasil essay yang ditulis dalam waktu 2 jam itu, kemudian ia melakukan revisi hingga diperoleh essay yang menghantarkannya meraih juara tiga ini.

Pernyataan, “Itu berarti ada yang salah,” jadikan jalan peroleh inspirasi

“Kita tahu Indonesia banyak potensi, baik dari segi lahannya yang luas maupun tingkat kesuburan lahannya. Namun, berdasarkan data BPS sebagian besar kebutuhan Indonesia masih impor, baik itu kebutuhan  tanaman pangan maupun nonpangan. Itu berarti ada yang salah. Salah satu cara memecahkan masalah itu dengan cara modernisasi pertanian, dengan menggunakan alat, pencarian bibit unggul. Titik temu (yang saya tonjolkan dalam essay ini adalah) di penyuluhanya ataupun pembuatan sekolah pertanian. Beberapa modernisasi pertanian yang sudah ada, bagusnya disekolahkan dalam artian ada semacam sekolah lah untuk petani. Dalam essay yang saya tulis itu, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu penggunaan alat, pemanfaatan lahan marginal dan pembuatan bibit unggul,” ungkapnya.

Sukses PKM-K, jadi titik awal suka menulis karya ilmiah

Berawal dari kesuksesannya  pada Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K), menjadikan Heri mulai tertarik dengan dunia tulis-menulis karya-karya ilmiah. Ini adalah kali ke tiga ia mendapatkan juara dalam ajang lomba karya tulis setelah sebelumnya ia juga berhasil memperoleh juara dua dalam pemilihan mahasiswa berprestasi Fakultas Pertanian 2012 dimana di dalam proses seleksinya juga mensyaratkan para finalis mahasiswa berprestasi untuk mempresentasikan karya tulisnya.

Meski kalah dengan anak SMA,”Gak papa.”

Raihan juara yang diperoleh Heri dalam ajang ini, jika dilihat dari tingkat pendidikannya, dapat dikatakan ia belum berhasil mengalahkan siswa SMA yang dalam ajang ini dapat meraih juara satu dan dua. Namun demikian, itu tidak lantas membuatnya mempersoalkan hal tersebut. Justru ia belajar satu hal darinya. Sebagaimana pernyatannya,“Jangan malu kalah sama orang yang lebih rendah menurut pandangan kita.” Lanjutnya,”Essay itu kan pendapat ilmiah kita. Kalau toh pendapat yang anak SMA lebih baik dari pendapat kita, ya gak papa.” (Subhanallah....yang ini patut dicontoh ). (RDL)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Gamais Faperta UNSOED - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger