Home » » Pingin Jalin Pertemanan, Eeeh Malah…?!?

Pingin Jalin Pertemanan, Eeeh Malah…?!?

Written By Unknown on Rabu, 04 Maret 2015 | 16.20

Memang benar, melakukan sesuatu hal haruslah dipikirkan dan dilakukan dengan cara yang tepat. Agar tak menjadi malapetaka. Alkisah, siswi SMP yang rajin, ceria dan lemah lembut bernama Mila beserta sahabatnya Eva bertemu dengan teman laki-lakinya dari kelas 8 D. Mereka tidak saling kenal, namun Mila dengan sok kenal memanggil dia.

“ Hai Juki…” sapa Ina. Juki hanya tersenyum sembari melihat kearah Mila yang naik sepeda. Juki memiliki perawakan yang gemuk, agak “tulalit” dengan gigi yang tonggos.

Tak bemaksud apa-apa selain menjalin pertemanan, untuk itulah Mila melakukan hal tersebut setiap kali bertemu dengan Juki,  tak berbeda saat ia bertemu dengan temannya yang lain. Ternyata hal tersebut disalah artikan oleh Juki. Bak orang yang lagi kasmaran, juki menghujani Mila dengan sms-sms nya yang tanpa spasi, tulis lengkap tanpa singkatan, apel… Eeeuuh…

“Mila, nanti aku main ke rumah kamu ya.. bla bla bla“ Ucap Juki sambil naik sepeda membuntuti Mila yang sedang bersepeda bersama Eva. Siang itu tepat jam 13.30 WIB dimana Mila dan Eva hendak pulang kerumah. Mila hanya diam tak berani menjawab apa-apa. Takut, gemetar, sebel merasuki dirinya. Ia tak ingin melihat wajahya, pedal sepedapun dikayuh dengan secepat-cepatnya, sekencang-kencangnya.

Setelah Juki pergi, Mila tak hendak pulang kerumah. Ia takut kalau hal itu terjadi. “ Eva, aku kerumah mbahku ya, aku gak jadi pulang kerumah “ ucap Mila. “Oh,, iya. Tapi nanti ada drumband, kamu berangkatkan?” Sahut Eva. “Iya nanti kita berangkat bareng ya..”.
Jam sudah menunjukan angka 15. 00 WIB, saatnya Mila pamit kepada mbahnya dan berangkat ekskul drumband.

“Assalamu’alaikum… “ salam Mila kepada ibunya yang langsung diruntut dengan cerita mengerikannya. Seumur-umur baru kali itu ia dikejar-kejar orang. Tak lama ia masuk kerumah, Juki benar-benar datang bersama temannya.

“Mila-nya lagi pergi, dia tadi pergi sama temen laki-lakinya.. “ kata ibu Mila kepada juki. Mila hanya mengintip dari jendela rumah dengan jantung deg-degan. Ia tak berani menemui Juki. Dengan wajah kecewa, Juki pergi bersama temannya.

Alhamdulillah,, itulah yang Mila rasakan. Rasanya begitu melegakan ia tak harus menemui Juki. Pasalnya ini bukanlah kali pertama melainkan kali kedua Juki main kerumh Mila. Mila pun berangkat drumband dengan was-was, khawatir kalau kejadian tadi berulang kembali.

Semenjak kejadian itu, Mila takut kepada Juki. Rasanya tak hendak bertemu, menyapa atau melihat wajahnya. Ia benar-benar berpura-pura tidak melihat ketika papasan dengan Juki.

Satu hal yang dapat dijadikan pelajaran adalah respon seseorang terhadap sesuatu hal berbeda-beda. Tak jarang maksud yang sebenarnya kita inginkan, tidak mampu tersampaikan secara sempurna.

Ekspresikan perasaan atau emosi kita dengan sebaik-baiknya dan sewajar-wajarnya.  

Be a muslimah calm, smart and friendly…

#Sayyidatina Fatimah

  Departemen Keputerian 2014
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Gamais Faperta UNSOED - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger